VAGINA FANNY BIKIN AKU KETAGIHAN 2



Tanganku mulai menyelinap dibagian dada yang mencolok di bawah bra gadis itu, berasa kenyal serta padat di tanganku."Aaahh.. Uuuhh. ooohh", Fanny menggelinjang gelinjang geli serta nikmat, jari itu menari serta menyeka lembut di atas buah dadanya yang mulai bertumbuh lembut serta putih, sambil terus berpagutan.

Ia berasa makin nikmat, geli serta mengorbitkan harapannya.Ujung jariku mulai mendustai puting susunya yang masih tetap kecil serta kemerahan itu dengan benar-benar berhati-hati. "Kak.. Aaahh.. uuhh.. ahh". Fanny mulai memperlihatkan pertanda terangsang sampai berupaya turut buka kancing bajuku, cukup sulit, tetapi ia sukses. Tangannya menyelinap kebalik pakaian serta mengelus dadaku, sesaat birahinya semakin mencapai puncak. "Ngghh.. ", vaginanya yang basah makin membuat nikmat, pikirku. Fanny menurut saat tubuhnya diangkat sedikit, dibiarkannya pakaian serta branya kutanggalkan, lalu dibuang ke samping tempat tidur.Saat ini badan sisi atasnya tidak tertutup apa saja, ia terlihat heran serta risih sesaat, waktu mataku mencari lekuk badannya. Di lain sisi ia berasa takjub dengan dua gunung indah yang masih tetap perawan yang menyembul di atas dadanya, tidak pernah terjamah oleh siapa saja kecuali dirinya. Sedang saya heran sesaat lihat panorama di muka mataku, birahiku naik-turun kembali lagi, saya berupaya mengendalikan pernapasan, sebab tidak mau melepas nafsu binatangku sampai menginggung perasaan gadis cantik yang terbaring pasrah di depanku ini.Saya mulai mengulum buah dada gadis itu perlahan-lahan, berasa membusung lembut, putih serta kenyal. Diperlakukan semacam itu Fanny menggelinjang, "Ahh.. uuuhh.. aaahh". Pengalaman pertama kalinya ini membuat harapannya terbang tinggi. Buah dadanya yang putih, lembut, serta kenyal itu berasa nikmat kuhisap lembut, tarian lidah diputing susunya yang kecil kemerahan itu mulai berdiri serta mengeras."Aaahh..!", ia mendesah geli serta semakin mendekap kepalaku, vaginanya kemungkinan sekarang berasa membanjir. Birahinya makin mencapai puncak. "Kak.. ahh, terus Kak.. ahh.. Uhh", rintihnya semakin panjang. Saya terus mendustai buah dada gadis polos itu dengan bibir serta lidahku, sekalian buka kancing bajuku sendiri satu-satu, selanjutnya pakaian itu kutanggalkan, nampak dadaku yang bagian serta atletis.Kembali lagi ujung bibirnya kukulum, berasa geli serta nikmat. Waktu Fanny akan membalas memagutnya, telapak tangannya kupegang serta kubimbing naik ke atas kepalanya. Saya mulai mencium serta mengisap lembut, serta menggigit kecil tangan kanannya, dari mulai pangkal lengan, siku sampai ujung jarinya diisap-isap. Membuat makin bertambah geli serta nikmat. "Geli.. ahh.. ohh!"Perasaannya membumbung kembali lagi, saat buah dadanya dikulum, dijilati serta disedot lembut. "Uuuhh.!", ia semakin mendekapkan kepalaku, itu akan membuat vaginanya geli, membuat birahinya makin mencapai puncak."Kak.. ahh, terus kak.. ahh.. ssst.. uhh", ia mendesah rintih serta menggelinjang, kadang-kadang kakinya menekuk ke atas, sampai roknya terkuak.Sekalian terus mendustai buah dada gadis itu. saya melirik ke paha mulus, indah nampak antara rok yang terkuak. Darahku berhembus, kupindahkan tanganku serta terus menari turun naik di antara lutut serta pangkal paha putih mulus, masih tertutup celana yang membasah, Saya merasai birahi Fanny makin mencapai puncak. Saya terus mendustai buah dada gadis itu."Kak.. ahh, terus Kak.. ahh.. uhh", terdengar gadis itu mendesah panjang. Saya dengan perlahan serta tentu mulai buka kancing, lalu turunkan retsleting rok abu-abu itu, seolah Fanny tidak perduli dengan tindakanku itu. Rangsangan yang membuat birahinya mencapai puncak membuat menyerah, menyerah."Jangan Kak.. aahh", tetapi saya tidak perduli, serta selanjutnya Fanny justru menolong turunkan roknya sendiri dengan mengusung pantatnya. Saya heran sesaat lihat badan putih mulus serta indah itu. Selanjutnya tubuh gadis itu kubalikkan hingga tempatnya tengkurap, bibirku merayap ke leher belakang serta punggung."Uuuhh", saat mengubah tubuh, Fanny lihat suatu hal yang mencolok dibalik celana dalamku. Ia terkejut, malu, tetapi ingin ketahui. "Aaahh". Fanny mulai rapatkan kakinya, ada perasaan risih sekejap, selanjutnya hilang kalah oleh nafsu birahi yang sudah menyelimutinya perasaannya. "Ahh..", ia diam saja waktu saya kembali lagi mencium bibirnya, menuntun tangannya ke bawah antara pangkal paha, ia sekarang menggenggam serta merasai serdadu yang keras bundar serta panjang dibalik celanaku, sesaat Fanny sesaat mengelus-elus benda yang membuat hatinya ingin tahu, tetapi selanjutnya ia terkejut serta menarik tangannya."Aaahh", Fanny tidak kuberikan peluang untuk berpikir lain, saat mulutku kembali lagi mainkan puting susu mungil yang berdiri tegak dengan indahnya di atas benjolan dada. Vaginanya berasa semakin membanjir, ini membuat birahinya semakin mencapai puncak. "Ahh.. ahh.. teruuus.. ahh.. uhh", sekalian terus mainkan buah dadanya, tanganku menari turun naik di antara lutut serta pangkal pahanya yang putih mulus yang masih tetap tertutup celana. Tanpa ada diakuinya, sebab nikmat, tanganku mulai menyelinap di bawah celana dalamnya serta menyeka-usap lembut bawah pusar yang mulai ditumbuhi rambut, pangkal paha, serta pantatnya yang kenyal tercipta dengan indahnya berganti-gantian."Teruuuss.. aaahh.. uuuhh", sebab geli serta nikmat Fanny mulai buka kakinya, jari-jari Rene yang nakal mulai menyelinap serta mengelus vaginanya dari sisi luar celana, birahinya mencapai puncak sampai kepala."Ahh.. terus.. ahh.. ohh", gadis itu terkejut sesaat, selanjutnya kembali lagi mendesah rintih. Lihat Fanny menggelinjang kesenangan, tanganku coba mulai menyelinap dibalik celana lewat pangkal paha serta mengelus-elus secara halus vaginanya yang basah lembut serta hangat. Fanny semakin menggelinjang serta birahinya semakin membara. "Ahh.. teruusss ooh", Fanny mendesah rintih kesenangan.Saya tahu gadis itu hampir capai pucuk birahi, dengan gampang tanganku mulai berlaga turunkan celana dalam gadis itu perlahan-lahan. Betul saja, Fanny biarkan, tidak perduli lagi serta mengusung pantat serta kakinya, hingga celana itu lepas tanpa ada rintangan.Badan gadis itu sekarang terbaring bugil di muka mataku, terlihat makin indah serta merangsang. Pangkal pahanya yang sangatlah baik itu dihiasi bulu-bulu lembut yang mulai berkembang halus. Vaginanya terlihat kemerahan serta basah dengan puting vagina mungil di tengahnya. Saya terus mainkan puting susu yang saat ini berdiri tegak sekalian terus mengelus bibir vagina semakin membanjir. "Kak.. ahh, terus Kak.. ahh.. uhh".Vagina yang basah berasa geli serta gatal, nikmat sampai ujung kepala. "Kak.. aahh", Fanny tidak tahan lagi serta tangannya menyelinap di bawah celana dalamku serta menggenggam serdadu yang keras bundar serta panjang itu. Fanny tidak berasa malu lagi, serta mulai menyeimbangi pergerakanku.Saya tersenyum penuh kemenangan lihat aksi gadis itu, otomatis gadis itu minta untuk melakukan tindakan semakin jauh kembali. Saya melepas celana dalamku, lihat serdaduku yang besar serta keras berdiri tegak dengan gagahnya, mata gadis itu terbelalak takjub.Saat ini kami tidak menggunakan penutup benar-benar. Fanny takjub sampai mulutnya menganga lihat serdadu yang besar serta keras berdiri tegak dengan gagahnya, baru pertama-tama ia lihat benda itu. Vaginanya tentu sangat geli serta gatal, ia tidak perduli lagi jika masih perawan, selanjutnya celentang serta pelan-pelan buka leber-lebar pahanya.Sesaat saya heran lihat vagina yang bersih kemerahan serta dihisi bulu-bulu yang baru tumbuh, lubang vaginanya terlihat masih tertutup selaput perawan dengan lubang kecil di tengahnya.Fanny cuma heran waktu saya ada di atasnya dengan serdadu yang tegak berdiri. Sekalian bertopang pada lutut serta siku, bibirku melumat, mencium, serta terkadang menggigit kecil menelusuri semua badannya. Kuluman di puting susu yang dibarengi dengan gesekan-gesekan ujung burung ke bibir vaginanya kulakukan dengan berhati-hati, semakin membasah serta nikmat tertentu. "Kak.. ahh, terus ssts.. ahh.. uhh", birahinya mencapai puncak bisa-bisa sampai kepalanya berasa kesemutan, digenggamnya serdaduku. "Ahh" berasa hangat serta kencang."Kak.. ahh!", ia tidak bisa lagi meredam pergolakan biraninya, menuntun serdaduku ke lubang vaginanya, ia mulai inginkan serdaduku menggempur ke lubang serta merojok vaginanya merasa benar-benar geli serta gatal. "Uuuhh.. aaahh", tetapi saya justru mainkan topi baja serdaduku sampai menyenggol-nyenggol selaput daranya. "Ooohh Kak masukan ahh", gadis itu sampai mendesah rintih serta minta-minta dengan penuh kesenangan.Dengan berhati-hati serta pelan-pelan saya terus mendustai gadis itu dengan serdaduku yang keras, hangat tetapi lembut itu telusuri bibir vagina. "Ooohh Kak masukan aaahh", di celah rintihan nikmat gadis itu, sesudah kulihat puting susunya mengeras serta pergerakannya mulai cukup lemas, serdadu mulai menggempur masuk serta tembus selaput daranya, Sreetts "Aduuhh.. aahh", tangannya menerkam bahuku. Dengan demikian, Fanny cuma berasa lubang vaginanya seperti digigit nyamuk, tidak demikian sakit, waktu selaput dara itu robek, ditembus serdaduku yang besar serta keras. Burungku yang terpercik darah perawan bersatu lendir vaginanya terus masuk perlahan-lahan sampai setengahnya, ditarik lagi pelan-pelan serta berhati-hati. "Ahh", ia mendesah kesenangan.Saya tidak ingin tergesa-gesa, saya tidak mau lubang vagina yang masih tetap cukup seret itu jadi sakit sebab belum terlatih serta belum elastis. Burung itu masuk lagi setengahnya serta.. Sreeets "Ohh..", kesempatan ini tidak ada rasakan sakit, Fanny cuma merasai geli waktu dirasa burung itu keluar masuk merojok vaginanya. Fanny menggelinjang serta menyeimbangi pergerakan serta mendekap pinggangnya."Kak.. ahh, terus Kak.. ohh.. uhh", serdaduku terus menusuk makin dalam. Ditarik lagi, "Aaahh", masuk lagi. "Ahh, terus… ahh.. uhh", lubang vagina itu lama-lama semakin mengembang, sampai burung itu dapat masuk sampai capai pangkalnya seringkali. Fanny merasai nikmat birahinya mencapai puncak di kepala, perasaannya melayang-layang di awan-awan, tubuhnya mulai bergeter getar serta mengejang, serta tidak tertahan lagi. "Aaahh, ooohh, aaahh" vaginanya berdenyut-denyut melepas nikmat. Ia sudah capai pucuk orgasme, selanjutnya nampak lega yang menyelimutinya dianya.Lihat Fanny telah capai orgasme, saya sekarang melepas semua rasa birahi yang ketahan semenjak barusan serta semakin cepat merojok keluar masuk lubang vagina Fanny, "Kak.. ahh.. ssst.. ahh.. uhh", Fanny mendesah serta merasai nikmat birahinya mencapai puncak kembali lagi. Tubuhnya kembali lagi bergetar serta mengejang, begitupun denganku."Ahh.. oohh.. ohh.. aaaahh!", kami mendesah rintih panjang ke arah pucuk kesenangan. Serta mereka capai orgasme hampir bertepatan, berasa serdadu menyemburkan air mani hangat ke vagina gadis itu yang masih tetap berdenyut nikmat.Saya keluarkan serdadu yang terpercik darah perawan itu pelan-pelan, berbaring di samping Fanny serta memeluknya agar Fanny merasakan aman, ia terlihat berasa benar-benar senang dengan pelajaran step awal yang kuberikan. "Bagaimana jika Fanny hamil Kak", tuturnya sekalian pojok matanya keluarkan air mata.Tidak lama kemudian saya dengan sabar menerangkan jika Fanny mustahil hamil, sebab tidak dalam waktu siklus subur, karena pengalamanku menganalisis kekentalan lendir yang keluar dari vagina serta siklus menstruasinya.Fanny makin berasa lega, aman, berasa disayang. Insiden barusan dapat berjalan sebab adalah kemauan serta kerelaannya . Diapun dapat tersenyum senang serta menitikkan air mata bahagia, selanjutnya tertidur nyenyak dipelukanku yang sudah membuatnya seorang wanita.Bangun tidur, Fanny bersihkan tubuh di kamar mandi. Usai mandi ia kembali pada kamar, dilepasnya handuk yang melilit badannya, demikian indah serta merangsang hingga saya tidak berkedip memandangnya. Diambilnya baju yang berantakan serta dikenainya kembali lagi satu-satu. Selanjutnya ia pamit pulang serta mencium pipiku yang masih tetap berbaring dalam tempat tidur. Narasi Seks | VAGINA FANNY BIKIN AKU KETAGIHAN
Unknown Views: Category: Narasi Dewasa

Popular posts from this blog

Mertua Bohai

 VAGINA FANNY BIKIN AKU KETAGIHAN 1